Senin, 23 Maret 2015

Penyebab Hemoglobin tinggi

Penyebab Hemoglobin Tinggi Dan Gejalanya

2 Faktor Penyebab Hemoglobin Tinggi Dalam Darah Hemoglobin merupakan sel darah merah yang bertugas mendistribusikan oksigen serta menghantarkan nutrisi ke dalam tubuh dan nantinya akan disharing kembali melalui organ seperti ginjal, jantung, otak dan paru-paru.
Apakah hemoglobin rendah itu berbahaya? Seperti yang sudah diulas pada artikel sebelumnya, banyak bahaya dari hemoglobin rendah baik anak-anak, bayi dan dewasa pada umumnya. Untuk mengetahui hemoglobin rendah pada umumnya dapat dilihat dari raut wajah dan lesu.
Bagaimana dengan hemoglobin tinggi? Untuk mengetahui kadar hemoglobin tinggi maupun rendah sudah dapat diketahui dengan pemeriksaan tes darah. Ada 2 beberapa pendapat dokter konsultan yang berbeda,
yang pertama
selama penderita kadar hemoglobin tinggi tidak mengalami gejala-gejala signifikan atau gejala yang dapat membuat si penderita mengalami gangguan aktifitas, maka tidak perlu di khawatirkan.
yang kedua
kadar hemoglobin tinggi perlu dilakukan pencegahan dengan mempertahankan kadar hematokrit dengan menjalani flebotomi guna mencegah timbulnya hiperviskositas. Flebotomi adalah suatu tindakan untuk menurunkan volume darah atau bisa disebut dengan donor darah. Seseorang yang memiliki hemoglobin tinggi pada umumnya meski melakukan donor darah, tetapi darahnya tidak dapat dipakai melainkan dibuang.

Dari dua pendapat tersebut memang ada benarnya, karena menurut data WHO kadar hemoglobin seseorang memang berbeda – beda yang dipengaruhi jenis kelamin dan bangsa, meski data WHO merupakan ketetapan rata-rata kadar hemoglobin, akan tetapi beberapa orang yang tinggal di pegunungan tinggi memiliki kadar hemoglobin tinggi dan orang tersebut tetap sehat meski melampui data normal WHO. Tabel data WHO dapat dilihat disini.

Gejala Hemoglobin Tinggi

Disebut sebagai hemoglobin tinggi bila kadar melebihi 18 gram/dl hal ini biasa terjadi pada gagal jantung, diare, dehidrasi dan penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi (pegunungan). Selama tes darah juga dilakukan pengukuran hematokrit guna mengetahui tingkat keketalan darah anda sebagai tingkat penyakit yang diderita.
HT Normal (Gandasoebrata,2007):
  • Pria memiliki 40-48% VOL
  • Wanita memiliki 37-43% VOL
Kasus penyebab hematokrit tinggi lebih dari 55% adalah diare, diabetes mellitus dan ambang bahaya terjadi ketika Hematokrit mencapai > 60%
Beberapa gejala hemoglobin tinggi antara lain :
  1. Sesak napas
  2. Sakit kepala
  3. Pendarahan, trombosis (pendarahan kecil bisa jadi dibagian yang tidak dapat anda duga, seperti bibir biasa pada penderita gagal ginjal yang selalu cuci darah dan darahnya tersebut tidak dapat membeku/ mengental.
  4. Perubahan warna kulit
  5. Dizzines (kepala merasa ringan, tidak stabil dan bergoyang-goyang)
  6. Telinga berdenging
  7. Tanpa gejala


2 Faktor Penyebab Hemoglobin Tinggi

1. Polisitemia
Peningkatan kadar hemoglobin (peningkatan jumlah sel darah merah) melampui 18 gr/dl, solusi yang biasa di ambil penderita harus menjalani flebotomi (phlebotomies) atau mengurangi darah.
2. Faktor Ekternal
Penyebab hemoglobin tinggi pada faktor ini memang sulit di analisa, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai keadaan yang mempengaruhinya seperti :

Cara menangani penyebab faktor ekternal adalah dilakukan perbaikan dari permasalahan yang dihadapi dan membutuhkan waktu yang sangat lama

 

Perawatan Cedera Kepala Ringan

Tengkorak dan tulang wajah akan melindungi otak, yang merupakan organ halus. Jika tengkorak cedera, maka otak akan menjadi lebih rentan mengalami masalah. Ketika seseorang mengalami benturan di kepala, otak dapat bergetar, dan tengkorak dan tulang wajah dapat cedera. Jenis cedera seperti ini dapat menyebabkan pembengkakan atau bahkan pendarahan pada otak.
Jenis cedera kepala yang paling umum adalah gegar otak. Gegar otak bisa disertai atau tidak disertai dengan kehilangan kesadaran. Kehilangan kesadaran pada gegar otak umumnya berlangsung singkat, seiring proses pemulihan yang cepat.

Pertolongan pertama pada gegar otak

Jika Anda mengira seseorang telah mengalami gegar otak, maka perhatikan hal-hal berikut:
  • Periksa kesadarannya.
  • Jika penderita tidak sadar, periksa ABC (airway, breathing, circulation) atau jalan napas, pernapasan dan sirkulasi.
  • Jangan memindahkan penderita kecuali memang diperlukan.
  • Periksa kesadaran mentalnya.
  • Periksa matanya.
  • Perhatikan bila terjadi muntah.
  • Biarkan penderita terjaga selama beberapa waktu untuk melihat apakah kondisinya semakin memburuk.
  • Perlu diketahui bahwa keluhan yang telah hilang dapat muncul kembali di kemudian hari bahkan dengan keluhan yang lebih parah.
  • Perlu diketahui bahwa gegar otak pada anak-anak bisa memburuk dengan sangat cepat.
Perawatan untuk cedera kepala

Perawatan untuk cedera kepala di rumah sakit biasanya meliputi:
  • Observasi.
  • Obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi sakit kepala.
  • Tidak boleh makan dan minum sampai diizinkan dokter.
  • Obat anti muntah untuk setiap kali mual atau muntah.
  • Jika penderita mengalami sakit pada leher, pemeriksaan leher dengan X-ray mungkin akan dilakukan.
  • CT-Scan mungkin juga diperlukan.
  • Untuk kasus cedera kepala ringan, biasanya penderita tidak memerlukan rawat inap.
Perawatan cedera kepala di rumah

Tentunya dengan saran dan bimbingan dari dokter, perawatan cedera kepala yang bisa Anda lakukan antara lain:
  • Jangan mengemudi sendiri ketika diperbolehkan dokter pulang.
  • Beristirahatlah total setidaknya untuk satu hari.
  • Kompres daerah yang bengkak dan sakit dengan batu es.
  • Minum obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol. Biasanya obat-obat ini sudah diresepkan oleh dokter. Jangan lupa periksa aturan pakainya.
  • Jangan sendirian. Sebaiknya selama 24 jam kedepan Anda harus ditemani seseorang. Hal ini berguna ketika Anda membutuhkan bantuan.
  • Jangan makan dan minum pada 6 jam atau 12 jam pertama, kecuali memang telah diizinkan dokter.
  • Setelah dokter mengizinkan makan, makanlah makanan ringan.
  • Jangan mengonsumsi alkohol minimal 24 jam pertama (lebih baik selamanya).
  • Jangan pernah mengonsumsi obat penenang atau obat tidur kecuali memang diresepkan atau disarankan dokter.
  • Anak-anak diperbolehkan tidur, namun mereka harus dibangunkan setiap empat jam untuk memeriksa kondisi mereka dan mengukur reaksi mereka pada hal-hal yang sudah akrab dengan mereka.
Yang biasa terjadi pasca cedera kepala

Tidak ada pengobatan khusus untuk cedera kepala ringan, selain harus banyak beristirahat dan tidak berlebihan dalam beraktivitas. Perlu diketahui bahwa:
  • Ketidakmampuan dalam mengingat kejadian seputar cedera kepala merupakan hal yang biasa.
  • Merasa lemah atau lesu dari biasanya adalah hal yang normal.
  • Otak butuh waktu untuk pulih dari cedera kepala. Selama periode ini, sakit kepala, pusing dan masalah pikiran kognitif umum terjadi.
  • Masalah pada fungsi otak bisa berupa perubahan mood dan kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat sesuatu, kesulitan melakukan pekerjaan yang rumit.
  • Umumnya, gejalanya akan hilang atau sembuh total dalam beberapa hari.
  • Sebagian orang mengalami gejala  yang berlanjut. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter.
Bilakah butuh perawatan medis?

Segera minta pertolongan medis jika penderita cedera kepala mengalami:
  • Sakit kepala hebat
  • Muntah lebih dari dua kali
  • Kehilangan kesadaran
  • Kejang (pada lengan, kaki, wajah atau seluruh tubuh)
  • Kesulitan untuk tetap terjaga/terbangun
  • Darah atau cairan bening keluar dari telinga atau hidung
  • Kaku leher
  • Mati rasa pada lengan dan kaki
  • Kebingungan, bicara cadel atau perilaku lainnya yang tidak biasa
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Panas tinggi, menunjukkan adanya infeksi
  • Gejala serius lainnya.
Melanjutkan aktivitas pasca cedera kepala

Sebelum Anda kembali ke aktivitas normal, sebaiknya pastikan dulu Anda sudah merasa jauh lebih baik. Jangan pergi bekerja atau ke sekolah hingga Anda pulih sepenuhnya. Lamanya waktu pemulihan bisa bervariasi, karena akan tergantung dari seberapa parah cedera kepala Anda.
Jangan berolahraga sampai semua gejala hilang, atau Anda merasa telah pulih sepenuhnya. Hal ini akan berisiko cedera sebab cedera kepala yang belum pulih masih membawa reaksi dan berpikir yang lambat. Jika Anda mengalami cedera kepala lagi padahal cedera kepala yang lama belum sembuh, cedera kepala yang kedua ini biasanya lebih parah.
Gegar otak kedua yang terjadi sebelum gegar otak pertama Anda pulih (biasanya kurun waktu singkat, jam, hari atau bisa minggu) akan memperlambat proses pemulihan dan meningkatkan risiko pengembangan masalah jangka panjang. Pada kasus yang cukup jarang terjadi, gegar otak berulang dapat menyebabkan pembengkakan otak (edema), kerusakan otak permanen hingga kematian.

Gambar: thecni.org

http://www.medkes.com/2014/08/perawatan-cedera-kepala-ringan.html

Tugas Topik 4 KDPJJ "Perbedaan antara Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif"



Tugas Topik 4
Jelaskan perbedaan antara Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif serta berikan contohnya !
JAWAB
A.    Pengertian Evaluasi Formatif & Evaluasi Sumatif
a.     Evaluasi Formatif
Evaluasi Formatif adalah evaluasi hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh mana Peserta didik “Telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya Evaluasi Formatif ini di lakukan di tengah-tengah pelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat memahami dan untuk mengidentifikasi masalah atau hambatan yang terjadi dalam proses evaluasi ini.
Contoh dari Evaluasi Formatif ini misalkan :
Latihan Kompetensi Dasar, Ulangan Harian yang berkaitan topic yang dibahas pada saat itu,
b.     Evaluasi Sumatif
Evaluasi Sumatif yaitu Evaluasi yang dilaksanakan pada akhir materi atau akhir semester yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan peserta didik setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar untuk dapat beralih ke tingkat yang lebih tinggi.
Contoh dari Evaluasi Sumatif ini, misalnya :
Ujian Akhir Semester , Tugas Akhir dan Ujian Nasioanal Maupun Ujian Sekolah .
B.    Perbedaan antara Evaluasi Formatif & Evaluasi Sumatif :
a.     Ditinjau Daris segi waktu yaitu :
-         Evaluasi Formatif dilaksanakan pada pertengahan pelajaran selama pelajaran berlangsung.
-         Evaluasi Sumatif dilaksanakan pada akhir materi / pada akhir semester atau  akhir pendidikan.
b.     Ditinjau dari Fungsinya yaitu :
-          Tes Formatif digunakan sebagai  umpan balik antar siswa dan guru, untuk pelaksanaan satu unit program.
-         Tes Sumatif digunakan untuk memberikan tanda bagi siswa bahwa telah mengikuit suatu program dan menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.
c.      Ditinjau dari Titik Berat Penilaian
-         Tes formatif menekankan pada tingkah laku kognitif.
-         Tes sumatif  sama-sama menekankan pada tingkah laku kognitif , tetapi adakalanya pada tingkat psikomotorik dan juga kadang – kadang pada efektif walaupun menekankan pada tingkah laku kognitif , yang diukur adalah tingkatan yang lebih tinggi.
d.     Ditinjau dari Segi alat evaluasi
-         Tes Formatif Merupakan tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.
-         Tes Sumatif adalah tes ujian akhir
e.     Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan yang Dievaluasi
-         Tes Formatif mengukur semua tujuan  instruksional Khusus
-         Tes Sumatif mengukur semua tujuan instruksional umum.
f.       Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes
-         Tes Formatif belum dapat ditentukan
-         Tes Sumatif rata-rata memiliki tingkat kesulitan antara 0.35 – 0.70 soal yang sangat mudah dan soal yang sangat sukar.
g.     Ditinjau dari Skoring
-         Tes Formatif menggunakan Standar Mutlak
-         Tes Sumatif , kebanyakan menggunakan standar relatif tetapi dapat pula dipakai sebagai standar mutlak.
           

Minggu, 22 Maret 2015

Tugas 3 KDPJJ



Tugas Topik-3:
Menurut Bates, ada tujuh kriteria disebut "ACTIONS" yang dapat dijadikan pedoman dalam memilih media.
Pilihlah 3 kriteria yang menurut Anda paling utama (penting) dan berikan penjelasan singkat dan contohnya.

Jawaban Tugas Topik 3
1. Access (aksesibilitas)

Maksud dari akses terhadap media adalah adanya ketersediaan dan kemudahan memperoleh atau menggunakan media. Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua sisi, yaitu:
·         sisi institusi penyelenggara PJJ dan
·         sisi peserta didik/calon peserta didik.

Dalam PJJ seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan, dan betapapun baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak mempunyai akses terhadap media yang membawa bahan ajar tersebut.
Akses terhadap penggunaan media oleh institusi PJJ juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. Pengertian akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun penggunaan media tertentu, baik yang berasal dari dalam dan luar institusi penyelenggara PJJ.

2. Costs (biaya)

Dalam menentukan pilihan mengenai media apa yang akan digunakan dalam PJJ, faktor biaya merupakan faktor yang tidak bisa dihindarkan. Banyak orang berpikir bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah, hal ini bisa saja benar tetapi bisa juga tidak. Murah tidaknya penyelenggaraan PJJ tergantung pada media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta didiknya.
Misalnya, sebuah institusi PJJ memilih menggunakan video interaktif. Penggunaan media ini akan terhitung mahal apabila digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit, sebaliknya apabila jumlah peserta didiknya banyak, maka biayanya akan menjadi lebih murah. Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih.

3. Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran)

Maksud dari proses dosenan dan pembelajaran adalah seajuh mana sebuah media mampu membantu proses belajar mengajar, sehingga bisa diketahui media apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga tidak ada media yang tersedia menjadi sia-sia, karena tidak dipergunakan atau tidak dapat membantu proses pembelajaran.

4. Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah)

Komunikasi dua arah ini biasanya menggunakan media elektronik orang menyebutnya tutorial elektronik. Akan tetapi penyelenggara PJJ harus mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang ada dalam komunikasi dua arah ini. Sejauh mana sebuah media mampu memberikan komunikasi dua arah dengan memahaminya sehingga bisa terjadi proses belajar mengajar.
Penyelenggara harus tahu apakah peserta didik yang ada bisa mengoperasikan media yang digunakan oleh penyelenggara. Karena kendala-kendala teknis seperti ini umumnya menjadi salah satu permasalahan dalam PJJ.

5. Organisational Issues (permasalahan organisasi)

Hal penting yang sangat berpengaruh dalam pemilihan media untuk pembelajaran adalah permasalahan yang ada dalam organisasi, maksudnya bila penyelenggara PJJ akan menggunakan sebuah media dalam pembelajaran harus mendapatkan dukungan dari semua unsur yang ada di organisasi tersebut. Karena sebuah media akan sia-sia jika tidak ada yang bisa mengoperasikannya.

6. Novelty (kemutakhiran)

Media yang akan dipakai sebagai media pembelajaran dianjurkan yang benar-benar mutakhir. Di samping itu media pembelajaran juga harus bisa membuat peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar. Keadaan ini bisa terjadi jika media yang digunakan menarik untuk dipakai peserta didik.

7. Speed (kecepatan)

Faktor terakhir yang sangat berperan dalam pemilihan sebuah media adalah faktor kecepatan, maksudnya secanggih apapun media yang dipakai jika penyampaian informasinya lambat, maka informasi tersebut akan tidak berarti. Jadi dalam memilih media pembelajaran penyelenggara PJJ harus bisa memilih media yang mempunyai kecepatan dalam penyampaian informasi.

Menurut saya 3 kriteria yang utama dalam Pendidikan Jarak Jauh ini adalah,  :
1.   Access (Aksessbilaitas)
Aksesbilatas ini sangat penting untuk membantu Para dosen dan Mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, agar kebutuhan ,mahsiswa untuk dapat bahan ajaran bisa dilaksanakan, untuk contoh dari aksesbilitas ini yaitu misalnya suatu akses dalam situs PJJ yang dilaksanakan dalam institusi tersebut.
2.   Interactivity (Interaktifitas/ Komunikasi dua arah )
Interaktifitas dalam pendidikan jarak jauh ini artinya yaitu bagaimana cara mahasiswa dan dosen mendapatkan pelajaran dan pengajaran yang mampu terserap, maka diperlukan cara pelajaran yang menarik agar komunikasi ini dapat berjalan dua arah , yaitu dengan dibantu oleh antara mahasiswa dan dosen aktif dalam forum diskusi, untuk memecahkan suatu masalah dan dapat  berbagi pendapat dengan yang lainnya, sehingga pelajarn dapat diserap dengan baik oleh mahasiswa.
3.   Speed atau kecepatan
Karena pada prosesnya kita sangat bergantung oleh media informasi yang berbasis internet, maka kecepatan salah satu factor yang harus mendukung untuk proses pelajaran ini, karena jika  koneksi internet yang didapat lambat, maka prosesnya akan menjadi tidak efektif.
Kecepatan disini bisa diartikan  juga sebagai koneksi dari internet itu sendiri,